Haid terjadi karena sel telur gagal
dibuahi. Haid terjadi sekitar 12 hingga 14 hari setelah telur diroduksi.
Karenanya, dalam rata-rata siklus 28 hari, sel telur diproduksi sekitar
hari ke 14. Sperma dapat hidup bahagia selama 48 jam dalam vagina atau rahim sehingga waktu paling subur adalah hari ke 12 hingga ke 16.
Waktu
paling kecil kemungkinannya adalah dari hari pertama hingga hari
ketujuh. Bila siklus anda berbeda dari 28 hari rata-rata, anda harus
menyetel ulang perhitungan – hal terpenting untuk diingat adalah sel
telur diproduksi sekitar 14 hari sebelum haid selanjutnya dimulai. Jadi
selalu ada sedikit tebak-tebakan yang terlibat.
Tapi tetap tidak Hamil?
Mungkin
masalahnya di laki-laki. Antara 10 hingga 15 persen pasangan di dunia
merupakan pasangan tidak subur dalam berbagai derajat, dan sekitar
separuhnya berasal dari laki-laki. Ada banyak alasan mengapa laki-laki
bisa tidak subur – mereka mungkin punya kromosom ekstra, atau testisnya
tidak turun, atau pernah terpapar pada racun atau radiasi tinggi. Namun
dalam lebih dari separuh pria yang mencari penyembuhan untuk
ketidaksuburannya, masalahnya berada pada sperma mereka. Biasanya karena
spermanya tidak terlalu banyak atau karena spermanya tidak dapat
berenang dengan baik. Diantara para sperma yang tidak mampu berenang,
masalahnya dapat berasal dari delesi segmen dari kromosom Y yang telah
membuang sebuah gen.
Selain delesi,
penyebab lain yang mungkin terletak pada DNA mitokondria sperma.
Walaupun DNA mitokondria diturunkan hanya dari jalur wanita, dan kita
semua mendapatkan DNA mitokondria kita dari ibu kita, sperma tetap
mengandung beberapa mitokondria yang dibutuhkan untuk menyediakan energi
untuk mendorong. Yang menghubungkan kepala dengan ekor sperma adalah
bagian tengah, yang merupakan lokasi mitokondria berada, sekitar seratus
buah per satu sperma. Mereka tidak pernah mencapai sel telur. Hanya
kepalanya, yang mengandung inti sel, yang sampai ke telur. Bagian tengah
dan ekor menolak masuk; karena dapat menyebabkan perang sitoplasma.
Mitokondria ada didalam sperma untuk menyediakan energi dan mengandung
katalis enzim yang dibutuhkan untuk itu. Jika ia diracuni, sperma
berhenti berenang, membuktikan kalau mitokondria penting untuk
menggerakkan sperma.
Indikator Ketidaksuburan Laki-laki
Untuk
mengetahui ketidaksuburan laki-laki yang bermasalah di spermanya, dapat
digunakan uji sperma. Pria diminta mengeluarkan spermanya yang kemudian
disimpan dengan hati-hati. Setelah dua jam dikeluarkan, sperma dilihat
dalam mikroskop dan diberi skor A hingga D tergantung gerakannya.
Sperma tipe A : Bergerak sangat cepat, flagellanya berdetak
Sperma tipe B : Bergerak, tapi lambat
Sperma tipe C : Bergerak tapi tidak maju, hanya berdetak atau berputar-putar.
Sperma tipe D : Tidak bergerak sama sekali
Laki-laki
subur memiliki sebagian besar sperma yang mencakup tipe A dan tipe B.
Laki-laki yang spermanya lebih banyak tipe C dan tipe D, tergolong
laki-laki astenospermik, yaitu bersperma lemah.
Pengobatan
Seperti
telah dijelaskan, penyebab ketidaksuburan laki-laki sangat banyak,
tergantung penyakit dan derajat kerusakan. Lebih jauh, dalam situasi
tidak subur, kesuburan wanita juga harus diperhitungkan. Ketidaksuburan
pria dapat dibagi menjadi tiga penyebab : pra testis, testis, dan pasca
testis.
Pra testis
Kondisi pratestis antara lain disebabkan :
- Hipergonadisme
- Obat, alkohol, merokok
- Mengendarai sepeda, mengendarai kuda
- Pengobatan yang berefek samping pada spermatogenesis seperti kemoterapi, streoid anabolik, cimetidine, spironolactone
- Pengobatan yang berefek samping pada penurunan level FSH seperti phenytoin
- Pengobatan yang berefek samping pada penurunan kecepatan sperma seperti sulfasalazine dan nitrofurantoin
- Masalah genetik seperti translokasi Robertsonian
Penyebab pra testis dapat dirawat secara medis atau lewat operasi.
Testis
Kondisi yang berkaitan dengan testis antara lain dapat disebabkan oleh :
- Usia terlalu tua
- Gangguan genetik pada kromosom Y
- Ketidaknormalan kromosom seperti sindrom Klinefelter
- Neoplasma seperti seminoma
- Kegagalan idiopatik
- Kriptorkhidisme
- Varicocele
- Trauma
- Hidrocele
10. Mumps
11. Malaria
12. Kanker testis
13. Gangguan pada USP26
14. Gangguan akrosoma
15. Oligospermia idiopati
Jika
disebabkan oleh testis, hal ini lebih rumit karena ketidaksuburan
laki-laki cenderung kebal pengobatan. Pendekatan yang umum digunakan
mencakup penggunaan sperma untuk inseminasi dalam rahim (IUI) dimana
sperma dimasukkan ke dalam rahim langsung, bukan lewat ML. Pendekatan
lain adalah fertilisasi in vitro (IVF), atau IVF dengan tambahan injeksi
sperma intrasitoplasmatis (ICSI). Metode IVF-ICSI dapat dilakukan hanya
dengan sedikit sperma dan menghasilkan kehamilan.
Pasca Testis
Penyebab pasca testis antara lain :
- Gangguan vas deferens
- Tidak adanya vas deferens
- Infeksi, seperti prostatitis
- Ejakulasi balik
- Gangguan saluran ejakulasi
- Hipospadia
- Impotensi
Ketidak
suburan pasca testikular dapat diatasi dengan pembedahan atau IVF-ICSI.
Faktor ejakulasi dapat dirawat dengan pengobatan, terapi IUI, atau IVF.
Obat
anti-estrogen, Clomiphene citrate, dirancang sebagai obat kesuburan
untuk wanita namun masih kontroversial. Vitamin E dapat membantu
mengatasi stress oksidasi, yang berasosiasi dengan kerusakan DNA dan
berkurangnya kecepatan gerak sperma. Kombinasi hormon-antioksidan dapat
meningkatkan jumlah dan kecepatan sperma.
Pencegahan
Beberapa strategi untuk pencegahan ketidaksuburan laki-laki antara lain:
- Hindari merokok karena merusak DNA Sperma
- Hindari ganja dan alkohol
- Hindari panas berlebih pada testis
- Hindari ML yang terlalu sering karena mengurangi volume sperma
- Hindari ML terlalu jarang (tidak ML dalam 10-14 hari atau lebih) karena menurunkan kecepatan sperma
- Gunakan alat pelindung testis ketika mengikuti olahraga yang melibatkan bola, kaki, tangan, siku, atau pemukul, seperti baseball, sepakbola, cricket, lacrosse, hoki, softball, paintball, rodeo, motorcross, gulat, karate, atau seni bela diri lainnya.
SumberSykes, B. 2003. Adam’s Curse: A Future Without Men. Corgi Books.The NetDoctor Medical Team. When is a Woman Most Fertile?Wikipedia. Male InfertilityReferensi lanjutCavallini G (2006). “Male idiopathic oligoasthenoteratozoospermia”. Asian J Androl 2006;8(2):143-157 8 (2): 143–57.Costabile RA, Spevak M (2001). “Characterization of patients presenting with male factor infertility in an equal access, no cost medical system”. Urology 58 (6): 1021–4.Gaur DS, Talekar M, Pathak VP (2007). “Effect of cigarette smoking on semen quality of infertile men”. Singapore medical journal 48 (2): 119–23.Ghanem H, Shaeer O, El-Segini A. (2010). “Combination clomiphene citrate and antioxidant therapy for idiopathic male infertility: A randomized controlled trial.”. Fertil Steril 2010 May 1;93(7):2232-5. Epub 2009 Mar 6. 93 (7): 2232–5.“Infertility in men”.Leibovitch I, Mor Y (2005). “The vicious cycling: bicycling related urogenital disorders”. Eur. Urol. 47 (3): 277–86; discussion 286–7.Masarani M, Wazait H, Dinneen M (2006). “Mumps orchitis”. Journal of the Royal Society of Medicine 99 (11): 573–5.Pasqualotto FF, Fonseca GP, Pasqualotto EB. (2008). “Azoospermia after treatment with clomiphene citrate in patients with oligospermia.”. Fertil Steril. 2008 Nov;90(5):2014.e11-2. Epub 2008 Jun 16. 90 (5): 2014.e11–2.Speroff L, Glass RH, Kase NG. Clinical Endocrinology and Infertility, 6th Edition. Lippincott Williams and Wilkins, 1999. p. 1085.Zhang J, Qiu SD, Li SB, et al. (2007). “Novel mutations in ubiquitin-specific protease 26 gene might cause spermatogenesis impairment and male infertility”. Asian J. Androl. 9 (6): 809–14
Posting Komentar
Berikan Komentar yang Sopan dan Relevan