Januari 2021

 


Penyebab ketimpangan sosial

 1. Ketidaksiapan menerima perubahan

2. Kebijakan pembangunan yang kurang tepat

3. Tingkat pertumbuhan yang tidak merata

4. Institusi politik dan ekonomi yang cenderung eksklusif

5. Adanya bias dampak globalisasi

6. Perbedaan ketersediaan  sumber daya


Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial

1. Menginat kembali esensi pemerataan dalam konstitusi

2. Menumbuhkan pemahaman bahwa ketimpangan sosial merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia

3. Menjamin kesejahteraan sosial bagi seluruh warga negara

4. Menanggulangi kemiskinan

Penanggulangan kemiskinan dilaksanakan dalam benruk berikut ini:

a. Penyuluhan dan bimbingan sosial

b. Pelayanan sosial

c. Penyediaan akses kesempatan kerja dan berusaha

d. Penyediaan akses pelayanan kesehatan dasar

e. Penyediaan akses pelayanan pendidikan

f. Penyediaan akses pelayanan perumahan dan permukiman

g. Penyediaan akses pelatihan, modal usaha dan pemasaran hasil usaha

5. Mewujudkan pemerataan yang berkeadilan

Terwujudnya pemerataan yang berkeadilan dapat ditunjukkan dengan indikator berikut:

a. Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar lainnya diwilayah

b. Perkotaan dan Pedesaan

c. Meningkatnya penciptaan lapangan kerja baik di sektor formal maupun informal untuk mendukung penurunan tingkat pengangguran

d. Meningkatnya pemerataan pendapatan

e. Tingginya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan

6. Mempercepat pembangunan di kawasan Timur Indonesia dan Mempertahankan Momentum di Kawasan Barat Indonesia

Dalam hal ini daerah luar Jawa-Bali dan Sumatera dijadikan fokus peningkatan pembangunan sektor dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Mendorong pertumbuhan wilayah-wilayah potensial di luar Jawa-Bali dan Sumatera dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan dikedua wilayah tersebut.

b. Meningkatkan keterkaitan antar wilayah melalui peningkatan perdagangan antar pulau.

c. Meningkatkan daya saing daerah melalui pengembangan sektor-sektor unggulan di tiap wilayah.

d. Mendorong percepatan pembangunan daerah tertinggal, kawasan strategis dan cepat tumbuh, kawasan perbatasan, kawasan terdepan dan kawasan terluar

e. Meningkatkan sarana dan prasarana serta alokasi anggaran dalam bidang pelayanan dasar (pendidikan dan kesehatan) khususnya di Kawasan Timur Indonesia

f. Mendorong pengembangan wilayah laut dan sektor-sektor kelautan

g. Meningkatkan konektivitas antar pulau melalui Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)

7. Melaksanakan pembangunan beberapa koridor ekonomi di segala penjuru Indonesia

8. Peningkatan akses kesehatan

9. Pembangunan pendidikan berkualitas

10. Penguatan konektivitas antarwilayah

11. Pengembangan konsep agropolitan

Konsep agropolitan sebagaimana dikemukakan oleh Friedmann dan Douglas (dalam Nugroho, 2012) adalah suatu konsep pengembangan pedesaan yang didasarkan pada potensi wilayah desa itu sendiri.     

12. Pengembangan kewirausahaan mandiri

13. Pengembangan daerah tertinggal

Sebagai wujud komitmen dan kesungguhan dalam menanggulangi ketimpangan antarwilayah, pemerintah telah membentuk Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dengan mengusung misi teramat relevan dengan upaya penuntasan ketimpangan yakni terwujudnya daerah tertinggal sebagai daerah yang maju dan setaraf dengan daerah lain di Indonesia. Untuk mewujudkan visi yang dimaksud, pemerintah melaksanakan sejumlah program prioritas tersebut.

a. Program pembangunan ekonomi lokal

Kegiatan pokok dari program pengembangan ekonomi lokal meliputi hal-hal berikut:

1) Peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat

2)  Peningkatan modal sosial yang ada dalam masyarakat 

3) Menumbuhkan pusat kegiatan ekonomi baru, dengan memperhatikan produk andalan daerah

4) Meningkatkan akses masyarakat dan usaha mikro, kecil dan menengah kepada permodalan, pasar, informasi dan teknologi.

5) Meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi di daerah tertinggal dengan pusat-pusat pertumbuhan. 

6) Mengembangkan kerja sama dan keterkaitan dengan ekonomi antar daerah dalam kegiatan ekonomi lokal.

7) Penguatan dan penataan kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat.

b. Program Pemberdayaan Masyarakat

Program pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui kegiatan pokok berikut ini:

1) Mengupayakan pemenuhan kebutuhan sosial dasar masyarakat

2) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat

3) Mengupayakan adanya pengelompokkan permukiman untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya penyediaan pelayanan umum, khususnya untuk komunitas aday terpencil.

c. Program Pengembangan Prasarana dan Sarana

Program pengembangan prasarana dan sarana mencakup beberapa kegiatan pokok berikut ini:

1) Pengembangan sarana dan prasarana sosial dasar terutama dibidang pendidikan dan kesehatan

2) Meningkatan ketersediaan sarana dan prasarana ekonomi, keperintisan untuk transportasi, dan listrik masuk desa

3) Mengintegrasikan sistem transportasi di daerah tertinggal ke dalam satu kesatuan sistem yang terpadu dengan daerah maju

4) Memperluas jaringan informasi dan teknologi

5) Mengembangkan prasarana perdesaan, khususnya prasarana pertanian dan transportasi penghubung dengan kawasan perkotaan

 

Program pengembangan daerah perbatasan mencakup ragam kegiatan berikut ini:

1) Memfasilitasi dan memotivasi pemerintah daerah setempat untuk menjadikan wilayahnya sebagai beranda depan negara dengan mengembangkan pusat pertumbuhan ekonomi.

2) Meningkatkan kapasitas daerah perbatasab sebagai koridor peningkatan ekspor dan perolehan devisa

3) Menyusun rencana strategis pengembangan wilayah perbatasan

4) Mengembangkan wawasan kebangsaaan masyarakat

(Sumber; Fritz H.S Damanik. Membentang Fakta Dunia Sosial Sosiologi SMA/ MA Kelas XII Kelompok Peminatan IPS. Hlm: 152-175. Bumi Aksara ) 



ISU DALAM KONFLIK
    Isu dalam konflik berkaitan dengan hal-hal yang mencuat dalam konflik. Isu dalam konflik dengan demikian berkaitan dengan konflik yang terjadi. Pada suatu kasus yang melibatkan kesalahan prosdur perusahaan sehingga ada warga sekitar perusahaan yang menjadi korban, misalnya dapat muncul beberapa isu. Contohnya isu ganti rugi yang wajar bagi korban, hal-hal yang harus dilakukan perusahaan agar peristiwa tersebut tidak akan terulang dan apa sanksi terhadap perusahaan bersangkutan. 

PIHAK YANG BERKONFLIK
    Berkaitan dengan pihak-pihak yang berkonflik, Soerjono Soekanto menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan yang terjadi dalam masyarakat. Kelima bentuk konflik atau pertentangan itu adalah sebagai berikut:
1. Konflik pribadi 
Konflik ini terjadi antara dua individu atau lebih karena perbedaan pandangan dan sebagainya, biasanya juga timbul karena persoalan saling membenci.
2. Konflik rasial
Konflik ini umumnya timbul akibat perbedaan-perbedaan ras, seperti perbedaan ciri badan, kepentingan dan kebydayaan, Biasanya, konflik ini terjadi dalam masyarakat yang salah satu rasnya menjadi kelompok mayoritas. Sebagai contoh, konflik antara orang kulit hitam dan kulit putih di Afrika Selatan.
3. Konflik antara kelas-kelas sosial
Konflik ini umumnya disebabkan karena perbedaan kepentingan misalnya konflik akibat perbedaan kepentingan antara buruh dan majikan.
4. Konflik Politik
Konflik ini terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan atau tujuan-tujuan politis seseorang atau kelompok, contoh konflik antarpartai politik dalam sebuah negara.
5. Konflik Internasional
Umumnya, konflik ini terjadi karena perebedaan kepentingan yang kemudian berpengaruh pada kedaulatan negara. Sebagai contoh, konflik antar negara mengenai suatu wilayah eksplorasi minyak di daerah perbatasan. 

    Adapun dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan bentuk-bentuk konflik sebagai berikut:
1. Konflik dengan orang tua sendiri
Contohnya, seorang anak tidak mengikuti kehendak orang tuanya untuk masuk fakultas Kedokteran dan lebih memilih fakultas hukum yang disukainya.
2. Konflik dengan anak sendiri
Contohnya, tanggapan tersebut adalah menghukum anak dan mengurangi hak-hak mereka. Jika anak memberikan reaksi negatif terhadap tanggapan orang tua tersebut, maka timbul konflik.
3. Konflik dengan keluarga
4. Konflik dengan orang lain
5. Konflik dengan suami atau istri
6. Konflik di sekolah
Contohnya konflik akibat tidak dapat mengikuti pembelajaran, tidak lulus ujian atau konflik tentang kedudukan diantara teman-teman sebaya di kelas. 
7. Konflik dengan pemilihan pekerjaan
8. Konflik agama
9. Konflik pribadi

DINAMIKA KONFLIK
    Menurut Wehr dan Bartos, dinamika konflik dapat dilihat dari tingkat kekerasan. Selain itu untuk memahami dinamika konflik adalah dengan melihat sumber konflik, menganalisis karakter hubungan di antara berbagai pihak yang berkonflik, mencari model tindakan yang harus dilakukan, dan yang terakhir adalah melihat penahapan konflik. Tahapan dinamika konflik menurut Fisher adalah sebagai berikut:
1. Prakonflik adalah adanya situasi ketidaksesuaian antara pihak satu dengan pihak lain.
2. Konfrontasi adalah mulai terbukanya suatu konflik. Dalam hal ini pihak-pihak yang merasa ada masalah akan melakukan perilaku konfrontasi.
3. Krisis adalah puncak terjadinya konflik atau pecahnya suatu konflik.
4. Pascakonflik adalah keadaan yang mengakhiri berbagai konflik atau konfrontasi. Pada tahap ini hubungan antara kedua belah pihak mengarah ke adaan normal. 

(Sumber :Kun Maryani , Juju Suryawati,Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMA/MA Kelas XI, 2017:138-141)

 




Pengertian Perilaku Menyimpang

Penyimpangan (deviation) adalah segala macam pola perilaku individu maupun kelompok yang tidak berhasil menyesuaikan diri (conformity) terhadap kehendak masyarakat. Mengenai perilaku menyimpang, para ahli mengemukakan sejumlah definisi yang dipaparkan adalah sebagai berikut:

1. James W Vander Zanden

Perilaku menyimpang adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi (dalam sunarto, 2008).

2. Robert M. Z Lawang

Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma- norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial (dalam Setiadi, 2011)

3. Tuti Budirahayu

Perilaku menyimpang adalah perilaku dari para warga masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, tata aturan, ataupun norma sosial yang berlaku (dalam Narwoko, 2010)

Secara umum, yang digolongkan sebagai perilaku menyimpang oleh Narwoko (2010) adalah sebagai berikut:

1. Tindakan yang nonconform, yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai atau norma-norma yang ada. Contohnya adalah memakai celana pendek dan sandal saat menghadiri undangan pernikahan, membolos sekolah, membuang sampah sembarangan, melanggar aturan lalu lintas dan sebagainya.

2. Tindakan yang antisosial, yaitu tindakan yang melawan kebiasaan masyarakat atau kepentingan umum. Bentuk tindakan yang dimaksud adalah menarik diri dari pergaulan, menolak untuk berteman, keinginan bunuh diri dan lainnya.

3. Tindakan kriminal, yaitu suatu tindakan yang dianggap sebagai perbuatan melanggar hukum karena dapat mengancam jiwa atau keselamatan orang lain. Contohnya adalah pencurian, perampokan, penganiayaan, pembunuhan dan sebagainya.

Menurut Edwin M.Lemert (dalam Sunarto, 2008), perilaku menyimpang dapat dibedakan atas dua bentuk, yakni sebagai berikut:

1. Perilaku menyimpang primer (primary deviation)

Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Contohnya melanggar aturan lalu lintas, membuang sampah sembarangan.

2. Perilaku menyimpang sekunder (secondary deviation)

Berupa perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum dikenal sebagai perilaku menyimpang. Pelaku didominasi oleh tindakan menyimpang tersebut, karena merupakan tindakan pengulangan dari penyimpangan sebelumnya. Penyimpangan ini tidak bisa di tolerir oleh masyarakat, sebab sudah mengarah pada kriminalitas atau tindak kejahatan. Contohnya pemerkosaan, pembunuhan, perampokan dan sebagainya.

Sedangkan berdasarkan sifatnya, perilaku menyimpang juga dapat dibedakan dua jenis, yaitu:

1. Perilaku menyimpang positif

Adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan norma ndan berlaku pada suatu kurun waktu tertentu, namun akhirnya terbukti membawa dampak positif terhadap kehidupan masyarakat. Contohnya dahulu Raden Ajeng Kartini sempat di cap sebagai penyimpangan ketika memperjuangkan emansipasi dan menuntut agar perempuan diberikan kesempatan untuk lebih berperan dalam kehidupan bermasyarakat, karena yang saat yang konform adalah kaum perempuan tetap tinggal di rumah dan tidak banyak menuntut. Tapi sekarang terbukti bahwa yang diperjuangkan oleh Raden Ajeng Kartini berdampak positif dan mampu menghasilkan perempuan yang mandiri, bisa ,mendampingi suami. serta mampu mendidik anak dengan wawasan yang luas dan penuh nilai-nilai pendidikan. Selama itu, juga berhasil ditumbuhkan perilaku saling menghargai, saling menghormati, saling membutuhkan, saling membantu, juga saling peduli antara laki-laki dan perempuan.

2. Perilaku menyimpang negatif

Ialah perbuatan yang memang tidak sesuai dengan norma yang berlaku dan berakibat buruk serta menganggu sistem sosial. Contohnya pemerkosaan, pembunuhan, perampokan dan sebagainya.

    Secara sosiologis, ada sejumlah faktor penyebab terjadinya perilaku menyimpang dalam masyarakat. Adapun faktor penyebab perilaku menyimpang adalah sebagai berikut:

1. Longgar/ tidaknya nilai dan norma

Ukuran perilaku menyimpang bukan pada ukuran baik atau buruk, melainkan berdasarkan ukuran longgar tidaknya norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Norma dan nilai sosial masyarakat yang berlaku pada tempat ini.

2. Sosialisasi yang tidak sempurna

    Dimasyarakat sering terjadi proses sosialisasi yang tidak sempurna, sehingga menimbulkan perilaku menyimpang. Berikut adalah ciri proses sosialisasi yang dikatakan berlangsung tidak sempurna apabila:

a. Proses sosialisasi seorang anak diawali dalam sebuah keluarga kecil (primer) yang dilakukan oleh ayah dan ibu. Dalam kehidupan sosial ayah dan ibu memiliki peranan yang berbeda dalam pembentukan karakter seseorang anak ( sosialisasi). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa fungsi keluarga akan terjadi apabila seorang anak hanya dibesarkan oleh orang tua tunggal, baik akibat perpisahan yang dikarenakan perceraian maupun kematian. Ketidakmampuan orang tua tunggal dalam menjalankan 2 (dua) peran sekaligus berakhir pada sosialisasi tidak sempurna yang terbentuk dalam seorang anak. Oleh sebab itu sangat besar kemungkinan seorang anak untuk menjadi perilaku penyimpangan seperti kenakalan remaja.

b. Orang tua yang tidak mampu menjaga konsistensi anatara ucapan dan tindakan, sehingga tidak dapat menjadi sosok teladan bagi anak. Contoh dalam keluarga adalah orang tua idealnya bertindak sebagai panutan atau menjadi teladan. Namun kadangkala orang tua justru memberi contoh yang salah, seperti berkata kasar. Anak yang melihatnya sangat mungkin akan mengikuti perilaku tersebut.

c. Berlangsung dalam lingkungan hunian yang tidak sesuai dengan nilai dan norma di masyarakat (tidak ideal), sehingga nilai-nilai yang disosialisasikan orang tua dengan realitas nyata yang dialami individu sangat berbeda. Contohnya, seorang anak dibesarkan di kawasan permukiman kumuh, tentu akan sulit bagi orang tua untuk mensosialisasikan nilai-nilai kesopanan kepada anak karena dalam kehidupan sehari-hari ia akan sering melihat warga di sekitarnya cekcok, saling memaki dan mengucapkan kata-kata yang tidak pantas. 

3. Sosialisasi subkultur menyimpang

    Perilaku menyimpang juga terjadi pada kelompok masyarakat yang memiliki nilai- nilai subkultur menyimpang yaitu suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan/ pada umumnya. Contohnya penganut kebudayaan subkultur "Punk" dari anak-anak muda Indonesia yang mencontoh gaya hidup bebas dari anak-anak muda "Punk" di  negar-negara barat. 

Dampak Negatif Perilaku Menyimpang

1. Terkucilkan

2. Terganggunya perkembangan jiwa

3. Rasa bersalah

4. Kriminalitas

5. Terganggunya keseimbangan sosial

6. Pudarnya nilai dan norma

Dampak Positif Perilaku Menyimpang

1. Mengklarifikasi batas-batas moral dan menegakkan norma

2. Menguatkan keutuhan kelompok

Contohnya tekad menanggulangi maraknya korupsi dan mempersatukan elemen masyarakat dalam memperjuangkan tercipnya pemerintahan yang baik.

3. Memberikan kesempatan bagi perubahan sosial

Untuk menanggulangi perilaku menyimpang, umumnya da tiga jenis sanksi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: 

1. Sanksi Fisik

Sanksi fisik adalah sanksi yang mengakibatkan penseritaan fisik pada mereka yang dibebani sanksi tersebut. Contohnya adalah  ditahan, dipenjara atau dibatasi aksesnya terhadap pemenuhan kebutuhan jasmani yang tidak mendasar.

2. Sanksi Psikologis

Sanksi psikologis adalah sanksi yang dikenakan pada pelaku penyimpangan lebih bersifat pada aspek kejiwaan atau melukai perasaan. Contohnya adalah mempermalukan dipen umum, mengumumkan senua kejahatan yang pernah dilakukan atau pencopotan tanda kepangkatan dalam suatu upacara.

3. Sanksi ekonomis

Sanksi ekonomis adalah sanksi yang berupa pengurangan kekayaan atau pembatasan potrensi ekonomi. Contohnya adalah pengenaan denda, penyitaan harta kekayaan, larangan melakukan aktivitas bisnis dan seterusnya

(Sumber: (Sumber; Fritz H.s Damanik, Sosiologi SMA/MA Kelas X, Hlm 119-125)


 


CONTOH BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

Yoghurt

    Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa. Yoghurt merupakan minuman yang terbuat dari air susu. Apabila dibandingkan dengan susu biasa, yoghurt dapat memberikan efek pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka. Selain itu, yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah sehingga mencegah penyumbatan di pembuluh darah.

Keju

Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai 30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperature 32oC – 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan untuk makanan sapi.

Mentega

Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.

Kecap

    Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.

Tempe

    Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe sebgai salah satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai. Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare, mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan, dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan vitalitas, mencegah anemia, menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung koroner, penyakit gula, dan kanker. Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.

Tape

    Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan pengalaman.

Anggur

    Atau juga populer disebut dalam bahasa Inggris: wine adalah minuman beralkohol yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis vinifera yang biasanya hanya tumbuh di area 30 hingga 50 derajat lintang utara dan selatan. Minuman beralkohol yang dibuat dari sari buah lain yang kadar alkoholnya berkisar di antara 8% hingga 15% biasanya disebut sebagai wine buah (fruit wine). Anggur dibuat melalui fermentasi gula yang ada di dalam buah anggur. Ada beberapa jenis minuman anggur yaitu, Red Wine, White Wine, Rose Wine, Sparkling Wine, Sweet Wine, dan Fortified Wine:

Red Wine adalah wine yang dibuat dari anggur merah (red grapes). Beberapa jenis anggur merah yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah merlot, cabernet sauvignon, syrah/shiraz, dan pinot noir.

White Wine adalah wine yang dibuat dari anggur putih (white grape). Beberapa jenis anggur hijau yang terkenal di kalangan peminum wine di Indonesia adalah chardonnay, sauvignon blanc, semillon, riesling, dan chenin blanc.

Rose Wine adalah wine yang berwarna merah muda atau merah jambu yang dibuat dari anggur merah namun dengan proses ekstraksi warna yang lebih singkat dibandingkan dengan proses pembuatan Red Wine. Di daerah Champagne, kata Rose Wine mengacu pada campuran antara White Wine dan Red Wine.

Sparkling Wine adalah wine yang mengandung cukup banyak gelembung karbon dioksida di dalamnya. Sparkling Wine yang paling terkenal adalah Champagne dari Prancis. Hanya Sparkling Wine yang dibuat dari anggur yang tumbuh di desa Champagne dan diproduksi di desa Champagne yang boleh disebut dan diberi label Champagne.

Sweet Wine adalah wine yang masih banyak mengandung gula sisa hasil fermentasi (residual sugar) sehingga membuat rasanya menjadi manis.

Fortified Wine adalah wine yang mengandung alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan wine biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar alkohol yang tinggi ini adalah hasil dari penambahan spirit pada proses pembuatannya.

(https://www.dosenpendidikan.co.id/bioteknologi-pangan/)



Cara membuat yoghurt



Sebelum membuat yoghurt terlebih dahulu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan yaitu :

Alat yang diperlukan :

1. Alat Pemanas

2. Inkubator

3. Panci

4. Stoples

5. Lemari Pendingin

6. Thermometer

7. Gelas ukur

8. Alat pengaduk kayu


Bahan yang dibutuhkan :

Susu sapi / kambing

Starter  :  – Streptococcus thermophyus (St)

                             – Lactobacillus bulgaricus (Lb)

Cara Pembuatan Yoghurt

    Pembuatan yoghurt dengan menyediakan susu segar terlebih dahulu, kemudian dilakukan pemanasan dengan suhu 68-710C selama 15-30 menit, kemudian dilakukan pendinginan sampai suhu 450C, lalu ditambahkan strater, kemudian dilakukan pemeraman dengan suhu 450C selama 6-8 jam, lalu disimpan pada suhu 40C selama 24 jam dan yang terakhir di kemas dan siap dikonsumsi.


Manfaat Yoghurt

    Yoghurt memiliki kelebihan dibanding susu segar yaitu lebih mudah dicerna, kemudian yoghurt memiliki banyak manfaat jika dikonsumsi oleh manusia diantaranya :

a. Mengandung antibiotik alami (bakteriosin)

b. Mempercepat penyembuhan bagi penderita TBC dan ashma

c. Membantu penderita yang mengalami defisiensi enzim laktase

d. Mencegah kanker usus

e. Menurunkan kadar kolesterol

f. Membantu pengobatan luka lambung dan usus


Ciri Yoghurt yang Baik

a. Rasanya asam dan sedikit sepet

b. Tidak berlendir

c. Tidak berubah warna

d. Tidak terdapat gas jika tutup stoples dibuka

e. Tidak terdapat kapang

f. Aroma harum

g. Tidak Pahit

h. Tidak terdapat cairan yang terpisah diatas padatan susu

(https://disnak.lebakkab.go.id/cara-membuat-yoghurt/)

 


Pengertian Bioteknologi

    Bioteknologi merupakan teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya untuk mendapatkan barang dan jasa. Dalam perkembangan lebih lanjut, bioteknologi didefinisikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip dan rekayasa terhadap organisme, sistem atau proses biologis untuk manghasilkan atau meningkatkan potensi organisme maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.

Macam dan Jenis Bioteknologi

Bioteknologi konvensional

    Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi sederhana yang menerapkan ilmu biologi, biokimia. Rekayasa yang terjadi masih dalam tingkat yang terbatas. Bioteknologi konvensional menggunakan jasad hidup secara utuh. Proses biokimia dan proses genetik terjadi secara alami. Manipulasi yang dilakukan dalam bioteknologi ini hanya sebatas manipulasi pada lingkungan dan media tumbuh serta tidak sampai pada tahap rekayasa genetika. Ciri-cirinya adalah dengan menggunakan cara-cara/teknik sederhana, tanpa menggunakan alat-alat yang banyak atau rumit, diproduksi dalam jumlah kecil serta tidak menggunakan metode/prinsip ilmiah. Bioteknologi ini biasanya hanya menggunkan satu mikroorganisme saja seperti bakteri dan fungi.

Bioteknologi modern

    Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat tinggi dan terarah sehingga hasilnya dapat dikendalikan dengan baik Teknik yang sering digunakan adalah dengan melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad hidup secara terarah sehingga diperoleh hasil sesuai dengan yang diinginkan. Teknik yang digunakan dalam bioteknologi modern adalah teknik manipulasi bahan genetik (DNA) secara in vitro, yaitu proses biologi yang berlangsung di luar sel atau organisme, misalnya dalam tabung percobaan. Oleh karena itu, bioteknologi modern juga dikenal dengan rekayasa genetika, yaitu proses yang ditujukan untuk menghasilkan organism transgenik Organisme transgenik adalah organisme yang urutan informasi genetik dalam kromosomnya telah diubah sehingga mempunyai sifat menguntungkan. Ciri-cirinya adalah dengan menggunakan cara/teknik yang modern/baik, dengan menggunakan alat-alat yang canggih atau kompleks, diproduksi dalam jumlah yang besar serta menggunakan metode/prinsip ilmiah. Bioteknologi ini selain menggunakan mikroorganisme juga menggunakan bagian tubuh organisme lain seperti hewan atau tumbuhan.

(https://www.gurupendidikan.co.id/bioteknologi/)


 


PENGERTIAN EKSKRESI

    Sistem ekskresi adalah sebuah proses pengeluaran zat – zat sisa metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Zat ini bisa berupa karbon dioksida, urin, urea, keringat dan senyawa–senyawa lain yang bersifat toksik (racun). Jika tidak dibuang, segala zat tersebut akan menumpuk di dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan.

 (Sumber :https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/sistem-ekskresi-pada-manusia-650/) 

    Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa metabolisme. Zat tersebut diserap dan diangkut oleh darah dan dikeluarkan bersama urine, keringat dan pernapasan. Defekasiadalah proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan atau zat yang tidak mengalami pencernaan. Zat tersebut berupa feses yang dikeluarkan melalui anus. Sekresi merupakan proses pengeluaran zat oleh kelenjar yang masih digunakan oleh tubuh. Zat yang dihasilkan berupa enzim dan hormon.

    Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alat-alat ekskresi yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Zat-zat sisa yang dikeluarkan dari alat-alat tersebut berasal dari proses metabolisme. Zat-zat sisa hasil proses dalam tubuh yang tidak dibutuhkan harus dikeluarkan karena dapat mengganggu, bahkan meracuni tubuh. Organ-organ ekskresi pada manusia antara lain ginjal, kulit, hati, dan paru-paru. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru mengeluarkan karbondioksida, dan hati mengeluarkan zat warna empedu.

    Eksresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa zat sisa itu berupa urine(ginjal), keringat(kulit), empedu(hati), dan CO2(paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga defekasi dan sekresi.Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses pencernaan berupa feses(tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon.

(https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-ekskresi-manusia/)

STRUKTUR DAN FUNGSI ORGAN PADA SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Dalam proses ekskresi ada beberapa bagian tubuh yang mempunyai fungsi penting antara lain:

Alat ekskresi                                                      Zat yang diekskresikan

1. Ginjal                                        Urine ( komposisi urine:air, garam, mineral, senyawa N)

2. Kulit                                           Keringat (komposisi: air, garam, mineral senyawa N)

3. Paru-Paru                                    CO2 dan H2O

4. Hati                                            Pigmen ( bilirubin, urobilin)


A. GINJAL



    Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut ‘kapsul’.


Bagian-bagian Ginjal

Korteks: Adalah bagian ginjal yang terdapat badan-bagan malpighi(glomerulus dan kapsula bowman), tubulus kontortus proksimal, dan tubulus kontortus distal.

Nefron: Adalah tempat penyaringan darah. Di dalam ginjal terdapat lebih dari 1 juta buah nefron. 1 nefron terdiri dari glomerulus, kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.

Medula: Terdiri dari 9 sampai 14 bagian yang berbentuk piramid. Di dalamnya terdapat lengkung henle dan tubulus kolektivus.

Pelvis: Merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.

Glomerulus: Tempat penyaringan darah yang akan menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan urea. Menghasilkan urin primer.

Kapsula bowman: Adalah semacam kantong/kapsul yang membungkus glomerulus. Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William Bowman.

Tubulus kontortus proksimal: Adalah tempat penyerapan kembali/reabsorpsi urin primer yang menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Menghasilkan urin sekunder.

Lengkung henle: Penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal.

Tubulus kontortus distal: Tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke dalam urin sekunder. Menghasilkan urin sesungguhnya.

Tubulus kolektivus: Adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang menampung urin dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju kandung kemih.


Fungsi Ginjal

    Ginjal merupakan salah satu bagian dari sistem ekskresi pada manusia. Terdapat sepasang ginjal pada manusia. Panjang ginjal manusia sekitar 10 cm dengan berat kurang lebih 200 gram. Sebagai alat ekskresi, ginjal mengeluarkan sisa penyaringan darah yang berupa urine. Berikut adalah beberapa fungsi ginjal manusia. Langsung saja kita simak yang pertama:

Menyaring Darah

    Konsumsi makanan yang kita makan setiap hari sebagai penghasil energi setelah melalui proses pencernaan pastilah akan menghasilkan banyak zat sisa dan limbah serta racun atau toksin. Zat-zat tersebutlah yang akan dikeluarkan oleh ginjal karena jika tidak maka akan sangat berbahaya bagi tubuh kita. Nefron adalah salah satu bagian ginjal yang menjalankan fungsi ini. Apabila seseorang tidak memiliki ginjal, maka orang tersebut akan mati karena tubuhnya teracuni oleh kotoran yang dihasilkan oleh tubuh manusia itu sendiri. Untuk melakukan hal tersebut, ginjal harus menyaring sekitar 200 liter darah dan menghasilkan 2 liter zat-zat sisa dan air per harinya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa Anda buang air kecil sebanyak kurang lebih 2 liter per harinya.

Mempertahankan keseimbangan Kadar Asam dan Basa

Ginjal berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh dengan cara mengeluarkan kelebihan asam/basa melalui urine.

Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi tubuh

Ginjal akan mengekskresikan (mengeluarkan) zat-zat yang merugikan bagi tubuh seperti urea, asam urat, amoniak, creatinin, garam anorganik, bakteri, dan juga obat-obatan. Jika zat tersebut tidak dikeluarkan maka akan menjadi racun yang dapat membahayakan kesehatan di dalam tubuh.

Memproses Ulang Zat

Ginjal akan mengembalikan kembali zat yang masih berguna bagi tubuh kembali menuju darah. Zat tersebut berupa glukosa, garam, air, dan asam amino. Proses pengembalian zat yang masih berguna ke dalam darah disebut reabsorpsi.

Mengatur Volume Cairan dalam Darah

Ginjal dapat mengontrol jumlah cairan darah yang 

dipertahnkan agar tetap seimbang didalam tubuh. Tanpa adanya control dari ginjal maka tubuh akan menjadi kering karena kekurangan cairan darah atau sebaliknya, tubuh tenggelam karena kebanjiran cairan didalam tubuh yang menumpuk tidak terbuang.

Mengatur Keseimbangan Kandungan Kimia dalam Darah

Salah satu contohnya yaitu mengatur kadar garam didalam darah.

Mengendalikan Kadar Gula dalam Darah

Ginjal amat penting untuk mengatur kelebihan atau kekurangan gula dalam darah dengan menggunakan hormon insulin dan adrenalin. Ini penting untuk menghindari diabetes. Insulin berfungsi sebagai hormon penurun kadar gula dalam darah jika kadar gula dalam darah berlebih. Adrenalin berfungsi untuk menaikkan kadar gula dalam darah jika kadar gula di dalam darah tidak mencukupi.

Penghasil Zat dan Hormon

Ginjal merupakan penghasil zat atau hormon tertentu seperti eritropoietin, kalsitriol, dan renin. Hormon yang dihasilkan oleh ginjal yaitu hormon eritroprotein atau yang disingkat dengan EPO berfungsi untuk merangsang peningkatan laju pembentukan sel darah merah oleh sumsum tulang. Renin berfungsi untuk mengatur tekanan darah di dalam tubuh, sementara kalsitriol merupakan fungsi ginjal untuk membentuk vitamin D, menjaga keseimbangan kimia di dalam tubuh, serta untuk mempertahankan kalsium di dalam tulang yang ada di dalam tubuh.

Menjaga Tekanan Osmosis

Ginjal menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur keseimbangan garam-garam di dalam tubuh.

Menjaga Darah

Ginjal berfungsi sebagai penjaga kadar pH darah agar tidak terlalu asam. Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.


Zat-zat yang terkandung dalam urin:

Kurang lebih 95%.

Urea, asam urat, dan amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein.

Empedu yang memberikan warna kuning pada urine.

Zat yang bersifat racun atau berlebihan lainnya.


Faktor yang memengaruhi jumlah urine yang keluar:

1. Jumlah air yang diminum.

2. Banyaknya garam yang harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.

3. Pengaruh hormon antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur kadar air dalam darah.

4. Iklim/musim/cuaca. Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim kemarau(panas) produksi urin berkurang.

5. Stimulus atau saraf.

(Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-ekskresi-manusia/)


PROSES PEMBENRUKAN URINE

1. Filtrasi/ penyaringan darah yang terjadi di dalam glomerulus, dihasilkan urine primer yang masih mengandung zat-zat yang berguna, dan zat-zat yang tidak berguna. Zat-zat yang terdapat dalam urine primer: air, gula, garam, asam amino, urea, asam urat dll.

2. Reabsorbsi/ penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna pada tubulus kontortus proksimal misalnya air, gula, asam amino, garam, mineral dll. hasilnya dinamakan urine sekunder.

3. Augmentasi/ mengeluarkan zat-zat sisa yang tidak berguna dan tidak dapat disimpan dalam tubuh dan reabsorbsi air pada tubulus kontortus distal, menghasilkan urine sesungguhnya yang akan keluar melalui pelvis renalis, ureter, vesikula urinaria, uretra dan keluar tubuh. 


Gangguan dan kelainan pada ginjal: 

1. Uremi , tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan.

2. Albuminuria, urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus.

3. Diabetes insipidu, penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya, penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter.

4. Diabetes melitus, terdapat glukosa dalam urine.Terjadi karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas.

5. Nefritiz, gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine.

6. Batu ginjal, adanya endapan garam kalsium di dalam kantong kemih

7. Gagal ginjal, ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal.

8. Hematuria, urin mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus.

((Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-ekskresi-manusia/)


B. KULIT



Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.

Fungsi kulit

1. Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.

2. Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi.

3. Mengatur suhu badan.

4. Tempat pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.

5. Tempat menyimpan kelebihan lemak.

6. Sebagai indra peraba.


Bagian-bagian kulit

a. Epidermis(lapisan kulit ari)

Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:

Lapisan tanduk/stratum korneum

a) Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati.

b) Mudah terkelupas.

c) Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas.

Lapisan malpighi

a) Tersusun dari sel-sel hidup.

b) Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari.

c) Terdapat ujung syaraf.


b. Dermis(lapisan kulit jangat)

Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:

Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut.

Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.

Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin).

Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering.

Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.

c. Jaringan bawah kulit(subkutaneus)

Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.


Faktor-faktor pemicu keringat

1. Peningkatan aktifitas tubuh

2. Peningkatan suhu lingkungan

3. guncangan emosi

4. syaraf


Gangguan pada kulit

1. Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak remaja.

2. Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).

3. Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.

4. Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang termakan atau menyentuh kulit.

5. Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat).


C. PARU-PARU


    Paru-paru juga merupakan salah satu alat ekskresi. Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air. Paru-paru adalah salah satu organ terpenting dalam hewan khususnya manusia. Manusia perlu bernapas setiap saat. Jika manusia tidak bernapas dalam waktu cukup lama, maka manusia akan pingsan atau mati.


Bagian penting paru-paru

Berikut adalah penjelasan dari beberapa bagian penting paru-paru:

a. Trachea atau batang tenggorokan berupa pipa tempat lalunya udara. Udara yang dihirup dari hidung dan mulut akan ditarik ke trachea menuju paru-paru.

b. Bronchi merupakan batang yang menghubungkan paru-paru kanan dan kiri dengan trachea. Udara dari trachea akan di bawa keparu-paru lewat batang ini.

c. Bronchioles merupakan cabang-cabang dari bronchi berupa tabung-tabung kecil yang jumlahnya sekitar 30.000 buah untuk satu paru-paru. Bronchioles ini akan membawa oksigen lebih jauh ke dalam paru-paru.

d. Alveoli merupakan ujung dari bronchioles yang jumlahnya sekitar 600 juta pada paru-paru manusia dewasa. Pada aveoli ini oksigen akan didifusi menjadi karbondioksida yang diambil dari dalam darah.


Fungsi Paru-paru

Paru-paru memiliki banyak fungsi vital yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Berikut adalah berbagai macam fungsi paru-paru. Respirasi. Manusia menghirup udara karena memerlukan oksigen. Oksigen sangat dibutuhkan untuk membantu perombakan bahan makanan dalam tubuh. Jadi, paru-paru tentu saja merupakan bagian dari sistem pernapasan pada manusia.

a. Ekskresi. Saat manusia menghembuskan napas, manusia mengeluarkan gas karbondioksida dan uap air. Jadi, paru-paru merupakan bagian dari sistem ekskresi pada manusia.

b. Mengendalikan pH darah dengan cara mengubah tekanan karbon dioksida.

c. Menyaring gumpalan darah yang terbentuk dalam vena.

d. Mempengaruhi konsentrasi beberapa zat biologis dan obat-obatan yang digunakan dalam pengobatan dalam darah.

e. Mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II oleh enzim angiotensin-converting.

f. Dapat berfungsi sebagai lapisan pelindung hati dari guncangan.

g. Menyediakan aliran udara untuk menciptakan suara vokal.

h. Paru-paru berfungsi sebagai reservoir darah dalam tubuh. Volume darah paru-paru adalah rata-rata sekitar 450 mililiter, sekitar 9 persen darah total volume seluruh sistem peredaran darah. Kuantitas ini dapat dengan mudah berfluktuasi antara setengah dan dua kali volume normal. Kehilangan darah dari sirkulasi sistemik oleh perdarahan dapat sebagian dikompensasi oleh darah dari paru-paru ke dalam pembuluh sistemik

i. Aksi siliaris eskalator adalah sistem pertahanan yang penting terhadap infeksi ditanggung udara. Partikel debu dan bakteri di udara yang dihirup terperangkap dalam lapisan lendir hadir pada permukaan mukosa saluran pernapasan dan naik menuju faring oleh berirama ke atas pemukulan Silia.

    Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.

Gangguan pada paru-paru

1. Asma atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk hidung.

2. Kanker paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi pertukaran das di paru-paru.

3. Emfisema adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit.

D. HATI 


    Hati merupakan salah satu alat ekskresi karena hati mengeluarkan urea dan amonia ke luar tubuh. Hati terletak di rongga perut bagian kanan di bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg.


Bagian-bagian Hati

Bagian-bagian alat ekskresi hati adalah

Penampang anterior

Vena cava inferior

Penampang posterior

Ligamentum falsiform

Ligamentum triangular kiri

Lobus kaudatus

Ligamentum koroner

Lobus kanan

Lobus kiri

Ports hepatis

hepatica

caudatus

triangular kanan

porta

hepatica

Lobus quadratus

Ligamentum teres

Empedu

Ductus biliaris


Fungsi hati

Beberapa fungsi hati dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Menyimpan glikogen(gula otot) yang merupakan hasil pengubahan dari glukosa karena hormon insulin.

b. Menetralkan racun.

c. Membentuk protrombin(untuk pembekuan darah).

d. Tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A.

e. Tempat pembentukan urea dan amonia yang berasal dari pemecahan protein yang rusak yang selanjutnya dikeluarkan dari tubuh melalui urin.

f. Tempat pembentukan sel darah merah pada janin.

g. Sebagai organ ekskresi yang bertugas merombak eritrosit(sel darah merah).


Gangguan pada hati

Beberapa gangguan pada hati:

1. Penyakit wilson merupakan penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.

2. Hepatitis merupakan radang atau pembengkakan hati.

3. Sirosis merupakan penyakit hati yang kronis dan mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.

(https://www.gurupendidikan.co.id/sistem-ekskresi-manusia/)


Teknologi yang berkaitan dengan kesehatan sistem ekskresi

Macam-Macam Teknologi Pada Sistem Ekskresi Manusia

Ada beberapa kelainan atau gangguan pada sistem ekskresi yang dapat ditangani dengan beberapa teknologi medis yang semakin hari semakin maju untuk penanganan dan pencegahan penyakit atau gangguan yang tidak mudah diobati. Berikut ini akan menjelaskan beberapa teknologi medis dan cara kerjanya khususnya pada sistem ekskresi manusia:

1.CUCI DARAH (HEMODIALISIS)

Hemodialisis adalah sebuah terapi medis. Kata ini berasal dari kata haemo yang berarti darah dan dilisis sendiri merupakan proses pemurnian suatu sistem koloid dari partikel-partikel bermuatan yang menempel pada permukaan. Pada proses digunakan selaput Semipermeabel. Proses pemisahan ini didasarkan pada perbedaan laju transport partikel.

Hemodialisis merupakan salah satu dari Terapi Pengganti Ginjal, yang digunakan pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal, baik akut maupun kronik. Hemodialisis dapat dikerjakan untuk sementara waktu (akut) atau dapat pula untuk seumur hidup (kronik).

Cuci darah atau dialisis merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mengganti tugas ginjal yang sehat. Ginjal berperan vital bagi tubuh yaitu berfungsi untuk menyaring dan membuang sisa-sisa metabolisme dan kelebihan cairan, menyeimbangkan unsur kimiawi dalam tubuh sertamenjaga tekanan darah. Prosedur ini ditempuh saat kerusakan ginjal telah mencapai 85-90 persen atau“Gagal Ginjal Terminal” (Tidak dapat berfungsi) .Ada dua macam cuci darah, yakni hemodialisis dan dialisis peritoneal. Prinsipnya, pada proses dialisis, darah akan dialirkan ke luar tubuh dan disaring. Kemudian darah yang telah disaring dialirkan kembali kedalam tubuh. Pada hemodialisis, proses penyaringan dilakukan oleh suatu mesin dialisis yang disebut dengan membran dialisis. Sedangkan pada dialisisperitoneal, jaringan tubuh pasien sendiri bagian abdomen (perut) yang digunakan sebagai penyaring.Biasanya dialisis dilakukan 2-3 kali seminggu selama masing-masing 4-5 jam tiap kali proses. Cuci darah harus dilakukan secara teratur untuk menghindari efek yang tidak diinginkan akibat penumpukan sisa metabolime maupun cairan dalam tubuh. Karena hanya bersifat menggantikan fungsi ginjal, bukan menyembuhkannya, tindakan dialisis harus dilakukan selama seumur hidup, kecuali pasien melakukan transplantasi ginjal. Pasien juga perlu mengatur pola makan dan minumnya untuk keberhasilan terapi dialisis

2. SINAR LASER

 Laser itu merupakan sinar panas yang dihasilkan dari loncatan atom akibat stimulasi energi dari radiasi listrik. Dengan radiasi yang bersumber dari energi listrik berkekuatan 15 hingga 30 watt, dari sebuah alat berujung optik, dihasilkan sinar bergelombang 532 sampai 1.064 nanometer yang memiliki kekuatan panas. Cahaya panas ini bisa digunakan untuk memotong kulit dan jaringan, menghancurkan pigmen warna kulit, dan pengobatan lainnya dalam dunia kedokteran dengan risiko perdarahan minimal dan waktu penyembuhan cepat. Penggunaan sinar laser di bidang medis sebenarnya telah dilakukan sejak tahun 1960. Tepatnya ketika Theodore H. Maiman menciptakan sinar laser dari ruby crystal. Fungsinya bisa digunakan untuk pengobatan kelainan kulit, memecahkan batu ginjal, operasi mata, tumor, dan lain-lain. Penemuan terbaru adalah jenis mesin laser yang mampu menembakkan sinar laser sangat singkat (dalam hitungan nanosecond atau per juta detik). Kekuatan atau energinya begitu tinggi sehingga meminimalisir kerusakan jaringan kulit di luar target.

Beberapa jenis laser yang umum digunakan untuk perawatan diantaranya :

1. Terapi Laser Untuk Atasi Nyeri.

Penggunaan terapi laser kini semakin meluas. Terapi laser juga bisa untuk menyembuhkan nyeri akut maupun nyeri kronik. Terapi sinar laser atau Low Level Laser Therapy (LLLT) merupakan prosedur non invasive yang dapat menembus jauh ke dalam jaringan tubuh. Sehingga dapat mengurangi nyeri dan membantu perbaikan dan penyembuhan jaringan tubuh.

Terapi sinar laser telah digunakan lebih dari 30 tahun dan telah disetujui US Food and Drug Administration (FDA) untuk tatalaksana nyeri dan sampai saat ini belum ditemukan adanya efek samping dari terapi laser tersebut. Salah satu keuntungan terapi laser adalah prosedur terapi yang tidak terlalu lama dan hasil yang didapat lebih cepat dibandingkan prosedur lain.

2. Laser untuk Penyembuhan Luka.

Laser merupakan suatu gelombang elektromagnetik yang dapat berinteraksi dengan biological tissue dengan efek samping bergantung dari daya dan exposure yang diterima oleh biological tissue tersebut. Hal inilah yang dijadikan sebuah dasar penggunaan laser untuk berbagai macam aplikasi penyembuhan luka. Aplikasi sebuah laser dengan bahan semikonduktor yakni Gallium-Aluminium-Arsenide yang memiliki panjang  elombang 800-nm untuk terapi penyembuhan luka pada kulit. Metode terapi yang dilakukan adalah penyinaran laser dengan objek percobaan yaitu kulit hewan tikus yang telah dilukai. Penyinaran dilakukan tanpa menyentuh kulit (non invasive).

Penggunaan laser Gallium-Aluminium-Arsenide didasarkan pada daya keluaran yang dihasilkan relatif kecil berkisar antara 3-5 mWatt. Parameter yang diamati pada proses terapi ini adalah daya keluaran laser yang diberikan (P), variasi panjang gelombang laser (λ), distribusi intensitas, diameter berkas pada laser dan kecepatan penyembuhan luka pada tikus itu sendiri.

Dari hasil terapi yang dilakukan menggunakan laser Gallium-Aluminium-Arsenide dengan daya sebesar 5 mWatt, didapatkan kesimpulan untuk daya tertentu yang dihasilkan oleh laser, proses penyembuhan luka pada kulit tikus mencapai 100% pada hari ke 19

3. Terapi Laser Efektif Obati Sakit Leher dan Atasi Nyeri Leher

    Penyembuhan sakit leher biasanya dilakukan dengan fisioterapi, pijat dan obat pengurang rasa nyeri. Tapi kini metode baru dengan terapi laser terbukti lebih efektif mengobati sakit leher. Sebuah studi menunjukkan terapi dengan tingkat radiasi yang rendah aman mengurangi sakit leher.

    Hasil dari terapi laser tingkat rendah ini lebih menguntungkan dibanding dengan terapi lainnya yang digunakan secara luas. Terutama dengan intervensi farmakologisnya yang jarang ditemukan efek samping dan efektif untuk mengurangi nyeri di leher. Sakit pada leher diperkirakan menjadi masalah medis yang penting di beberapa negara, sehingga perawatan yang tidak memerlukan obat-obatan dan tidak memiliki efek samping. Tapi penggunaan terapi laser sebagai perawatan nyeri leher ini juga harus hati-hati dan jelas berapa tingkat radiasi yang aman. Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui perangkat laser ini untuk mengobati sakit leher, persetujuan ini menunjukkan bahwa teknologi tersebut aman untuk digunakan sebagai pengobatan.

3. CANGKOK GINJAL (TRANSPLANTASI GINJAL)

            Salah satu organ dalam sistem ekskresi adalah ginjal. Ginjal itu sendiri berfungsi untuk mengekskresikan zat-zat tertentu yang tidak diperlukan atau berbahaya bagi tubuh. Jumlah ginjal ada 2 dengan ukuran antara 10-15 cm yang terletak di sebelah kanan dan kiri tulang belakang

Ginjal mengekskresikan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh dalam bentuk yaitu urine. Dalam 1 hari ginjal bisa memproduksi urine hingga 1,5 liter dan mengandung beberapa zat dalam urine, seperti urea, amoniak, dan garam-garaman hasil perombakan protein.

Sebagai organ tubuh, ginjal juga bisa mengalami kerusakan yang mengakibatkan pengendapan zat-zat beracun dan bertambah setiap harinya maka penderita akan mengalami kematian. Tetapi pada kerusakan ginjal dapat dilakukan pencangkokakan ginjal atau transplantasi ginjal.

Transplantasi ginjal adalah suatu metode dimana memanfaatkan suatu ginjal yang masih sehat/berfungsi dengan baik dari sang pendonor melalui prosedur pembedahan kepada seorang resipien dimana ginjalnya sudah dalam keadaan kronis. Ginjal yang digunakan pun harus memiliki struktur genetik yang sama dengan struktur ginjal yang dimiliki oleh resipien agar ginjal tersebut tidak mengalami penolakan/komplikasi dari tubuh sang resipien.


Ada beberapa istilah dalam transplantasi ginjal, yaitu :

A.    Isograft

Transplantasi dimana ginjal yang dicangkokkan berasal dari saudara kembar.

B.     Allograft

Transplantasi ginjal yang dilakukan dengan individu lain dari spesies yang sama.

C.     Xenograft

Transplantasi ginjal yang dilakukan tersebut berasal dari spesies berbeda. Misalnya ginjal baboon yang ditransplantasikan pada manusia.

Transplantasi ginjal itu sendiri meskipun dilakukan dari ginjal dengan struktur yang sama terkadang masih saja menimbulkan komplikasi, karena bagaimanapun ginjal yang ditransplantasikan tersebut merupakan benda asing karena bukan berasal dari tubuh resipien. Untuk mencegah hal tersebut biasanya pasien diharuskan mengonsumsi imunosupresan sesegera mungkin setelah operasi ginjal. Obat ini bekerja dengan cara menekan sistem imuno tubuh sehingga mengurangi resiko terjadinya penolakan terhadap ginjal hasil transplantasi. Tetapi obat ini pun juga memiliki efek samping yang mengakibatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dang resipien menjadi lemah, sehingga orang tersebut akan mudah terkena infeksi.

Untuk menanggulangi kerusakan ginjal anda sebaiknya tidak merokok, tidak mengkonsumsi makanan atau minuman secara berlebihan yang berakibat ginjal bekerja sangat berat dan mengkonsumsi setidaknya 8 gelas air setiap hari

4. INHALER

Obat semprot atau inhaler bagi penderita asma bisa menjadi barang yang sangat penting dalam pertolongan pertamanya. Tapi peneliti mengungkapkan, terlalu sering menggunakan inhaler bisa membuat penyakit asma semakin parah.

Perawatan yang paling umum dilakukan oleh penderita asma adalah menggunakan obat semprot yang mengandung senyawa salbutamol. Tapi penelitian terbaru mengungkapkan, jika penggunaannya terlalu sering, senyawa salbutamol bisa menyebabkan paru-paru melepaskan bahan kimia yang berbahaya serta memicu lebih banyak serangan penyakit.

Inhaler yang digunakan sebenarnya berguna untuk mengurangi gejala dengan merelaksasikan otot-otot dalam saluran udara yang menyempit, sehingga penderita dapat bernapas lebih mudah.

(https://ilmubiologimasakini.blogspot.com/2016/05/teknologi-yang-berhubungan-dengan.html)

 



    Ketimpangan sosial dapat diartikan sebagai adanya ketidakseimbangan atau jarak yang terjadi ditengah-tengah masyarakat yang disebabkan adanya perbedaan status sosial, ekonomi, ataupun budaya. Ketimpangan sosial dapat disebabkan oleh adanya faktor-faktor penghambat, sehingga mencegah dan menghalangi seseorang untuk memanfaatkan akses atau kesempatan-kesempatan yang tersedia. Dua faktor penghambat tersebut adalah sebagai berikut.

Faktor Internal

Yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Rendahnya kualitas sumber daya manusia disebabkan oleh tingkat pendidikan/keterampilan ataupun kesehatan yang rendah, serta adanya hambatan budaya (budaya kemiskinan).

 Faktor Eksternal

Yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar kemampuan seseorang. Hal ini dapat terjadi karena birokrasi atau ada pelaturan-pelaturan resmi (kebijakan), sehingga dapat memperkecil akses seseorang untuk memanfaatkan kesempatan dan peluang yang tersedia. Dengan kata lain ketimpangan sosial tersebut diakibatkan oleh hambatan-hambatan atau tekanan-tekanan struktural. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab munculnya kemiskinan struktural.


Ketimpangan Sosial di Masyarakat

Penyebab Ketimpangan Sosial di Masyarakat; Terjadi karena adanya perbedaan sosial dan stratifikasi sosial yang sangat mencolok.

Ancaman Ketimpangan Sosial di Masyarakat; Ketimpangan sosial ini akan berakumulasi dan bersinergi dengan berbagai persoalan masyarakat yang kompleks, yang pada akhirnya akan mengganggu proses pembangunan ekonomi.


Ketimpangan Sosial dalam Dunia Pendidikan

    Randall Collins dalam The Credential Society: An Historical Sociology of Education and Stratification, mengemukakan bahwa justru pendidikan formal merupakan awal dari proses stratifikasi sosial itu sendiri. Di Indonesia hal ini didukung oleh adanya pola perjalanan sekolah anak yang berbeda dari kalangan keluarga mampu dan miskin. Lingkungan Sekolah yang Tidak Berkualitas, lingkungan pendidikan yang bisa didapat oleh orang miskin dan kaya atau kota dan desa. Kurangnya Kesempatan Memperoleh Pendidikan yang Berkualitas, wujud input yakni kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas akan berakibat pada input yakni kualitas hasil pendidikan. Kualitas Lulusan yang Kurang Memadai, baik dalam nilai akhir ujian ataupun kualitas kemampuan lulusan. Fasilitas Pendidikan yang Tidak Sama, Ketimpangan output sebenarnya dapat dijelaskan lewat ketimpangan input berupa ketersediaan fasilitas pendidikan, rasio guru-siswa, dan kualitas guru.

    Macam-macam Ketimpangan Sosial dalam Pendidikan, berdasarkan dua dimensi tersebut ketimpangan kelompok dapat dikelompokkan dalam empat varian. 

Pertama, ketimpangan input dalam ukuran individual. 

Kedua, ketimpangan input dalam ukuran kelompok. 

Ketiga, ketimpangan output dalam ukuran individual. 

Keempat, ketimpangan output dalam ukuran kelompok.

Upaya Mengatasi Ketimpangan dan Peningkatan Mutu Pendidikan, upaya untuk mengurangi ketimpangan sosial harus dimulai dari lembaga pendidikan, salah satunya dengan penggunaan metode cooperative learning.

Menunjukkan Rasa Empati terhadap Ketimpangan Sosial

    Ketimpangan sosial timbul akibat adanya perbedaan dalam masyarakat atau ketidaksamaan. Faktor penyebabnya karena terbentuknya statifikasi sosial. Dalam masyarakat modern, ketimpangan sosial cenderung lebih tampak karena faktor persaingan dalam kehidupan sangat besar terlihat di berbagai aspek. Misalnya, perbedaan perekonomian, pendidikan, lapangan kerja, dan status sosial lainnya.

Ketimpangan Sosial sebagai Akibat Perubahan Sosial di Tengah Globalisasi

Ketimpangan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat adalah disebabkan oleh adanya perbedaan yang mencolok antara si kaya dan si miskin atau antara si pintar dan si bodoh. Perbedaan ini kelihatan sangat mencolok dan menimbulkan masalah dalam penanganannya.


Ketimpangan Sosial di Bidang Ekonomi

Adanya globalisasi menyebabkan perekonomian hanya tumbuh di beberapa wilayah, ditambah dengan praktik ekonomi kaptalisme yang menyebabkan si kaya menjadi semakin kaya dan si miskin menjadi semakin miskin. Hal tersebut membawa dampak negatif karena memunculkan ketimpangan sosial.


Ketimpangan Sosial di Bidang Politik

Dengan adanya dominasi ekonomi negara dunia ke satu terhadap negara lainnya, menyebabkan dominasi di bidang politik.


Ketimpangan Sosial di Bidang Budaya

Globalisasi menimbulkan efek westernisasi yang berakibat mengikis budaya lokal juga memunculkan sikap atau gaya konsumerisme.


Mengolah Hasil Kajian dan Pengamatan tentang Ketimpangan Sosial

Dengan adanya konsep ekonomi pendidikan (investasi pendidikan), dengan kata lain pembenahan dalam dunia pendidikan hingga mampu menghasilkan kualitas hasil pendidikan (Human Kapital) yang kelak dapat memberikan perbaikan-perbaikan dalam kehidupan ekonomi baik secara individual maupun kelompok.


Sumber.

Mulyadi, Yad dkk. 2014. Sosiologi SMA Kelas XII. Yudhistira. Jakarta (http://blog.unnes.ac.id/najib23/materi-sosiologi-sma-kelas-xii-ketimpangan-sosial-sebagai-dampak-perubahan-sosial-di-tengah-globalisasi/)



PEMETAAN KONFLIK
Pemetaan konflik menurut Simon Fisher, meliputi pihak-pihak yang berkonflik dan aspirasi dari berbagai pihak. Pemetaan konflik ini adalah cara untuk menggambarkan konflik secara grafis, yaitu menghubungkan antara pihak yang bermasalah dengan pihak lain. Dalam pemetaan konflik di setiap masyarakat akan berbeda. Di masyarakat satu,  bisa jadi akan menghasilkan pemetaan konflik yang sederhana, sedangkan di masyarakat lain akan menghasilkan pemetaan yang lebih rumit.
    Untuk melihat pihak-pihak yang berkonflik beserta permasalahannya, Hugh Miall membuat panduan tentang pemetaan konflik, yaitu sebagai berikut:
1. Siapa yang menjadi ini pihak bertikai? Apa sekelompok internal mereka dan pada apa mereka tergantung?
2. Apa yang menjadi persoalan konflik? Apa mungkin membedakan antara posisi, kepentingan dan kebutuhan?
3. Apa hubungan antara pihak-pihak yang bertikai? Apakah ada ketidaksimetrisan kualitatif dan kuantitatif?
4. Apa persepsi menyebabkan dan sifat konflik diantara pihak-pihak yang bertikai? 
5. Apa perilaku akhir-akhir ini pihak yang bertikai?
6. Siapa pemimpin pihak yang bertikai? pada tingkat elite dan individual, apa tujuan, kebijakan, kepentingan, kekuatan, dan kelemahan relatif mereka,
    Selain Hugh Miall, Amr Abdallah, seseorang sosiolog dari University for Peace yang dibentuk oleh PBB, juga memetakan konflik dengan model source, issues, parties, attitude, behavior, intervention dan outcome (SIPABIO)
1. Source ( sumber konflik), yaitu konflik dihasilkan dari sumber-sumber yang berbeda sehingga lahir pula bentuk konflik yang berbeda pula.
2. Issues (isu-isu), yaitu tujuan yang tidak sejalan antaroihak ynag bertikai
3. Parties (pihak), pihak-pihak atau kelompok yang terlibat dalam konflik
4. Attitudes (sikap) , yaitu perasasaan atau pandangan yang memengaruhi pola perilaku konflik.
5. Behavior (perilaku/ tindakan), yaitu tindakan yang dilakukan oleh pihak yang berkonflik
6. Intervention (campur tangan pihak lain), yaitu campur tangan atau tindakan yang dilakukan oleh pihak luar/ netral untuk menemukan pemecahan masalah.
7. Outcome (hasil akhir) yaitu, dampak atau situasi yang ditimbulkan dari pihak yang berkonflik.

BENTUK-BENTUK KONFLIK 
Berdasarkan bentuknya, Lewis A Coser membedakan konflik atas dua bentuk, yaitu konflik realistis dan konflik nonrealistis.
1. Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem dan tuntutan-tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial. Para karyawan yang mengadakan permogokan melawan menejemen perusahaan merupakan salah satu contoh konflik realistis.
2. Konflik nonrealistis adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonis (berlawanan), melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan. Dalam masyarakat tradisional, pembalasan dendam lewat ilmu ghaib merupakan bentuk konflik nonrealistis. Demikian juga dengan upaya mencari "kambing hitam" yang sering terjadi dalam masyarakat yang telah maju. 

    Lewis A Coser menyatakan bahwa dalam situasi tertentu, elemen konflik dapat berbentuk realistis sekaligus nonrealistis. Misalnya sikap perlawanan dalam aksi pemogokan melawan majikan, tidak hanya timbul sebagai akibat dari ketegangan hubungan antara buruh dan majikan. Sikap perlawanan itu juga dapat timbul karena ketidakmampuan menghilangkan rasa permusuhan terhadap figur-figur yang berkuasa, misalnya figur ayah yang sangat otoriter. Dengan demikian energi agresif mungkin terbentuk lewat proses-proses interaksi lain sebelum ketegangan dan konflik itu muncul.
    Berdasarkan kedua bentuk konflik diatas, Lewis A Coser membedakan konflik atas konflik in-group dan konflik out-group. Konflik in-group adalah konflik yang terjadi dalam kelompok itu sendiri. Contohnya konflik yang terjadi antaranggota dalam suatu geng. Konflik out-group adalah konflik yang terjadi antara satu kelompok dan kelompok lain. Sebagai contoh. konflik yang terjadi antara masyarakat Dayak dan masyarakat Madura beberapa tahun lalu, atau antarkelompok agama di Maluku.
    Ahli lain, Ralf Dahrendorf membedakan konflik atas empat macam sebagai berikut:
1. Konflik antara peran-peran sosial. Sebagai contoh, konflik antara peran-peran dalam keluarga atau profesi, seperti peranan seorang suami dan istri dalam mendapatkan penghasilan.
2. Konflik antara kelompok- kelompok sosial.
3. Konflik antara kelompok- kelompok yang terorganisasi dan tidak terorganisasi
4. Konflik-konflik di antara satuan nasional, seperti antara partai politik, negara-negara atau organisasi-organisasi internasional.
(Sumber:Kun Maryani , Juju Suryawati,Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMA/MA Kelas XI, 2017:136-138)

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget