PEMETAAN KONFLIK (ISU DALAM KONFLIK, PIHAK YANG BERKONFLIK, DINAMIKA KONFLIK)


ISU DALAM KONFLIK
    Isu dalam konflik berkaitan dengan hal-hal yang mencuat dalam konflik. Isu dalam konflik dengan demikian berkaitan dengan konflik yang terjadi. Pada suatu kasus yang melibatkan kesalahan prosdur perusahaan sehingga ada warga sekitar perusahaan yang menjadi korban, misalnya dapat muncul beberapa isu. Contohnya isu ganti rugi yang wajar bagi korban, hal-hal yang harus dilakukan perusahaan agar peristiwa tersebut tidak akan terulang dan apa sanksi terhadap perusahaan bersangkutan. 

PIHAK YANG BERKONFLIK
    Berkaitan dengan pihak-pihak yang berkonflik, Soerjono Soekanto menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan yang terjadi dalam masyarakat. Kelima bentuk konflik atau pertentangan itu adalah sebagai berikut:
1. Konflik pribadi 
Konflik ini terjadi antara dua individu atau lebih karena perbedaan pandangan dan sebagainya, biasanya juga timbul karena persoalan saling membenci.
2. Konflik rasial
Konflik ini umumnya timbul akibat perbedaan-perbedaan ras, seperti perbedaan ciri badan, kepentingan dan kebydayaan, Biasanya, konflik ini terjadi dalam masyarakat yang salah satu rasnya menjadi kelompok mayoritas. Sebagai contoh, konflik antara orang kulit hitam dan kulit putih di Afrika Selatan.
3. Konflik antara kelas-kelas sosial
Konflik ini umumnya disebabkan karena perbedaan kepentingan misalnya konflik akibat perbedaan kepentingan antara buruh dan majikan.
4. Konflik Politik
Konflik ini terjadi akibat adanya perbedaan kepentingan atau tujuan-tujuan politis seseorang atau kelompok, contoh konflik antarpartai politik dalam sebuah negara.
5. Konflik Internasional
Umumnya, konflik ini terjadi karena perebedaan kepentingan yang kemudian berpengaruh pada kedaulatan negara. Sebagai contoh, konflik antar negara mengenai suatu wilayah eksplorasi minyak di daerah perbatasan. 

    Adapun dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan bentuk-bentuk konflik sebagai berikut:
1. Konflik dengan orang tua sendiri
Contohnya, seorang anak tidak mengikuti kehendak orang tuanya untuk masuk fakultas Kedokteran dan lebih memilih fakultas hukum yang disukainya.
2. Konflik dengan anak sendiri
Contohnya, tanggapan tersebut adalah menghukum anak dan mengurangi hak-hak mereka. Jika anak memberikan reaksi negatif terhadap tanggapan orang tua tersebut, maka timbul konflik.
3. Konflik dengan keluarga
4. Konflik dengan orang lain
5. Konflik dengan suami atau istri
6. Konflik di sekolah
Contohnya konflik akibat tidak dapat mengikuti pembelajaran, tidak lulus ujian atau konflik tentang kedudukan diantara teman-teman sebaya di kelas. 
7. Konflik dengan pemilihan pekerjaan
8. Konflik agama
9. Konflik pribadi

DINAMIKA KONFLIK
    Menurut Wehr dan Bartos, dinamika konflik dapat dilihat dari tingkat kekerasan. Selain itu untuk memahami dinamika konflik adalah dengan melihat sumber konflik, menganalisis karakter hubungan di antara berbagai pihak yang berkonflik, mencari model tindakan yang harus dilakukan, dan yang terakhir adalah melihat penahapan konflik. Tahapan dinamika konflik menurut Fisher adalah sebagai berikut:
1. Prakonflik adalah adanya situasi ketidaksesuaian antara pihak satu dengan pihak lain.
2. Konfrontasi adalah mulai terbukanya suatu konflik. Dalam hal ini pihak-pihak yang merasa ada masalah akan melakukan perilaku konfrontasi.
3. Krisis adalah puncak terjadinya konflik atau pecahnya suatu konflik.
4. Pascakonflik adalah keadaan yang mengakhiri berbagai konflik atau konfrontasi. Pada tahap ini hubungan antara kedua belah pihak mengarah ke adaan normal. 

(Sumber :Kun Maryani , Juju Suryawati,Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMA/MA Kelas XI, 2017:138-141)
Kategori:

Posting Komentar

Berikan Komentar yang Sopan dan Relevan

[facebook][blogger][disqus]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget