INTEGRASI SOSIAL

 


Pengertian Integrasi Sosial

    Dalam Kamus Besat Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa integrasi adalah pembauran sesuatu yang berbeda hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Istilah pembaruan tersebut mengandung arti masuk kedalam, menyesuaikan, menyatu, atau melebur sehingga menjadi seperti satu . Dengan demikian integrasi merujuk pada masuk, menyesuaikan, atau meleburnya dua atau lebih hal yang berbeda sehingga menjadi satu. Dari uraian tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur- unsur yang berbeda tersebut dapat meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnil, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai dan norma. 

    Abu ahmadi melihat bahwa dalam integrasi masyarakat terdapat kerja sama dari seluruh anggota masyarakat , mulai dari tingkat individu, keluarga, lembaga dan masyarakat sehingga menghasilkan konsensus (kesepakatan ) nilai yang sama-sama dijunjung tinggi. Namun menurut Abdul Syan, integrasi sosial tidak cukup diukur dari kriteria berkumpul atau bersatunya anggota masyarakat  dalam arti fisik. Konsensus juga merupakan pengembangan sikap solidaritas dan perasaan manusiawi. Pengembangan sikap solidaritas dan perasaan manusiawi. Pengembangan sikap dan perasaan manusia tersebut merupakan dasar keselarasan suatu kelompok atau masyarakat.

    Michael Banton mendefinisikan integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada perbedaan ras tersebut. Hak dan Kewajiban yang terkait serta ras seseorang hanya terbatas pada bidang tertentu saja dan tidak ada sangkut psutnys dengan bidang pekerjaan atau status. 

    Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar anggota masyarakat tersebut sepakat mengenai struktur kemasyarakatan yang dibangun termasuk nilai-nilai, norma-norma dan pranata-pranata sosial.

    Menurut Wiliam F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnya integrasi sosial adalah sebagai berikut:

1. Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka. Hal itu berarti kebutuhan fisik dan sosial mereka dapat terpenuhi oleh sistem sosial. Terpenuhnya kebutuhan-kebutuhan tersebut menyebabkan setiap anggota masyarakat saling menjaga keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. 

2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman dalam hal-hal yang dilarang menurut kebudayaan.

3. Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah dan dijalankan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat. 

Suatu Integrasi sosial dapat berlangsung cepat atau lambat, tergantung pada faktor-faktor berikut:

1. Homogenitas kelompok

2. Besar kecilnya kelompok

3. Mobilitas geografis

4. Efektivitas Komunikasi

(Sumber : Kun Maryani , Juju Suryawati,Sosiologi Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMA/MA Kelas XI, 2017:159-161)

Kategori:

Posting Komentar

Berikan Komentar yang Sopan dan Relevan

[facebook][blogger][disqus]

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget